Salam

Pages

Minggu, 04 Juli 2010

TDL NAIK..??

Terkait rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) oleh PLN pada awal 1 Juli 2010 mendatang, PLN UPJ Sampang melakukan sosialisasi kepada masyarakat. PLN Sampang masih menanggung defisit akibat tunggakan dari pelanggan di wilayah Sampang yang mencapai Rp1,3 miliar. Sumaryana, Kepala UPJ PLN Sampang mengatakan, pihaknya hanya sebatas sosialisasi, karena tunggakan akan semakin memberatkan. Seperti diberitakan, kenaikan tarif dasar listrik pada 1 Juli 2010 itu rata-rata sebesar 10 persen. Sumaryana berharap, kenaikan TDL ini justru membuat masyarakat sadar tentang keterbatasan tenaga listrik, sehingga harus dihemat serta kesadaran membayar rekening listrik juga semakin meningkat. (Suarasurabaya.net,25/6/2010)

Ini berita yang lagi anget-angetnya dibicarain. Dari berita di atas, kita dapat melihat bahwa sebelum listrik naik aja, tunggakannya udah segitu banyak. Apalagi kalo listrik naik. Sosialisasi yang dilakukan sebagai ajang mengademkan panasnya hati masyarakat, tidak akan bisa menyadarkan masyarakat bahwa tenaga listrik terbatas. Kalo kita sebagai manusia yang bisa dibilang berintelek, apa iya kita langsung manggut-manggut aja. Coba dech mereka ditanya, kenapa harus menaikkan TDL? Alasannya karena Pemerintah menaikkan marjin keuntungan PT PLN (persero) dari 5% menjadi 8% (Tempointeraktif.com,9/3/2010). Di sisi lain, karena PLN sudah menjamin mulai 1 Juli tidak akan ada lagi pemadaman listrik bergilir, PLN harus menambah pasokan BBM. Padahal, kalo pasokan gas cukup dan terjamin, pastinya kenaikan ini nggak bakal jadi ancaman terus. Pasalnya, gas produksi dalam negeri justru lebih banyak diekspor dengan kontrak jangka panjang. Apalagi pengusahaan gas itu diserahkan kepada kontraktor yang hampir semuanya asing. So, mana demokrasi yang katanya suara rakyat? Eh, malah jadi bikin subur pertumbuhan para penjahat yang mengatasnamakan rakyat. Ini nih akibat dari ideologi Kapitalisme yang mendoktrinkan bahwa campur tangan negara harus seminimal mungkin.

Terus, bagaimana sih sebenarnya masalah ini dalam pandangan Islam? Dalam Islam, pemerintah (negara) berkewajiban memelihara urusan dan kemaslahatan rakyat. Islam juga menetapkan bahwa kekayaan alam seperti gas, minyak, barang tambang, dsb sebagai milik umum, milik seluruh rakyat. Jadi fokus pemerintah adalah menjamin penyediaan dan pelayanan tenaga listrik semaksimal dan sesempurna mungkin untuk seluruh rakyat [attention: listrik kan termasuk sumber energi untuk umum].

So, udah jelas kalo masalah kenaikan TDL dan semua problem yang dihadapi masyarakat saat ini berpangkal pada penerapan ideologi Kapitalisme berikut sistem turunannya terutama sistem politik dan sistem ekonomi. Karena itu, kita harus meninggalkan ideologi dan sistem Kapitalisme lalu menerapkan ideologi dan sistem Islam dengan syariahnya dalam sistem Khilafah.

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian menuju sesuatu yang memberi kalian kehidupan.” (QS. Al-Anfal : 24)

2 komentar: