Salam

Pages

Kamis, 14 Juni 2012

Rezim Budha Mianmar

Bagaimana sikap ummat islam dan apa reaksinya setelah melihat foto ini..?

Dunia memang sudah samapi ke ujungnya, dimana2 ummat islam menjadi korban, Iraq belum aman, afganistan masih di bombardir, palestin belum ada tanda2 akan damai, di s...uriah rejim Asyad makin menggila, di chechnia masih butuh darah pejuang, di negara2 di eropa ummat islam terus menerus mengalami diskriminasi.. Dan belum lagi hilang dari ingatan kita bagaimana rezim komunis china membantai muslim "xin jiang, ui'ghur" kini yg terbaru adalah "muslim Rohigya" menjadi bulan bulanan Rezim Budha MIANMAR.

Foto di atas adalah bukti kekejaman "Rezim Budha Mianmar" terhadap "Muslim Rohinya" dengan cara di bakar hidup-hidup..!

Ya Allah..!

Satukanlah kami ummat islam dalam satu barisan di bawah panji "LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMAD ROSULULLAH"
 
Photo: Bagaimana sikap ummat islam dan apa reaksinya setelah 
melihat foto ini..?

Dunia memang sudah samapi ke ujungnya, dimana2 ummat islam menjadi 
korban, Iraq belum aman, afganistan masih di bombardir, palestin belum 
ada tanda2 akan damai, di suriah rejim Asyad makin menggila, di chechnia
 masih butuh darah pejuang, di negara2 di eropa ummat islam terus 
menerus mengalami diskriminasi.. Dan belum lagi hilang dari ingatan kita
 bagaimana rezim komunis china membantai muslim "xin jiang, 
ui'ghur" kini yg terbaru adalah "muslim Rohigya" menjadi 
bulan bulanan Rezim Budha MIANMAR.

Foto di atas adalah bukti kekejaman "Rezim Budha Mianmar" 
terhadap "Muslim Rohinya" dengan cara di bakar hidup-hidup..!

Ya Allah..!

Satukanlah kami ummat islam dalam satu barisan di bawah panji "LAA 
ILAAHA ILLALLAH MUHAMMAD ROSULULLAH"
--------------------------------------------------------------------------------------

Ada hal yang membuatku menangis..
Ketika melihat orang-orang dalam musibah dan aku tak bisa berbuat apa-apa..
Dan yang lebih membuatku menangis..
Ketika hatiku terisi selain Dia..

Sabtu, 21 April 2012

Bila manusia “lupa” untuk saling menasehati

“Ih…orang itu kelihatannya aja baik, sempurna. Ternyata…lebih parah dari kita.”

            Sering kata-kata itu terlontar bila kita yang merasa kecewa pada seseorang yang kita kagumi, tapi ternyata juga memiliki borok yang luar biasa.

            Lucu memang, kalau dipikir. Kita seringkali lupa, bahwa orang yang kita idolakan adalah juga manusia, yang pasti sampai kapanpun tak pernah menjadi malaikat, sosok yang tercipta tanpa cacat dari sononya. Makanya, jangan buru-buru mengambil kesimpulan seseorang itu perfect bila belum terlalu kenal, pun sebaliknya, jangan tergesa-gesa membenci bila bertemu orang yang begitu menyebalkan. Tunggulah, bila saatnya tiba nanti, waktu akan menunjukkan yang tersembunyi. Orang yang kita kagumi ternyata tak lebih baik dari diri kita dan orang kebanyakan, sama-sama mengecewakan dan memiliki sisi gelap yang seringkali membuat kita tidak percaya. Sebaliknya, orang yang pada awalnya begitu kita benci, bisa jadi adalah sosok yang pada akhirnya justru membuat kita geleng-geleng berdecak kagum sekaligus sungkan karena pernah merendahkannya.

            Pada dasarnya, manusia diciptakan sepaket dengan hawa nafsu dan akal yang saling berusaha mendominasi satu sama lain. Maka wajar, bila sesekali kita terjatuh begitu dalam. Namun itu bukan alasan kita merasa inferior, terpuruk, dan tak ada harapan untuk memperbaiki diri. Yang paling konyol adalah….bila kita menjadikan pengalaman keterpurukan itu sebagai alasan untuk tidak mengoreksi orang lain yang juga salah jalan.

            “Aku nggak enak kalo disuruh menasehati orang lain. Soalnya diriku sendiri begitu”. Itu kata-kata yang sering terlontar bila seseorang merasa dirinya begitu banyak dosa, lalu diminta untuk menegur sahabatnya atau orang di sekitarnya yang salah. Kenapa harus sungkan menegur? Sungkan ini sama sekali tidak pada tempatnya, kawan…..