Salam

Pages

Selasa, 08 Juni 2010

Husnudzon..??



Assalaamu'alaikum.

So pasti udah tau 'kan yang dimaksud dengan husnudzon? Kalo ada yang belum tau, nih kita kasitau. Husnudzon itu berprasangka baik. Simple 'kan? Tapi, penerapannya gak se-simple itu. Banyak di antara kita malah lebih sering bersuudzon dibandingkan berhusnudzon [suudzon kebalikan husnudzon].

Kenapa sih berprasangka itu penting? [belum tau firman Allah ya?]. Allah tuh udah jelas-jelas bilang dalam firman-Nya bahwa Allah dekat dengan prasangka hamba-Nya.So, berprasangka baiklah kepada Allah. Sebab Allah adalah seperti apa yang kita prasangkakan. Menjadi orang beruntung atau merugi sangatlah tergantung pada prasangka kita kepada Allah. Kalo ada yang bertanya kenapa bisa gitu, baca terus donk.

Prasangka baik kepada Allah dapat menjaga kita dari godaan syaitan. Sebaliknya, dengan berprasangka buruk kepada Allah akan menjauhkan kita dari Allah dan mendekatkan kepada syaitan. Dengan begitu, syaitan akan menggoda kita dengan cara memanfaatkan prasangka kita. Prasangka buruk yang dihembuskan oleh syaitan dengan mengatakan bahwa dalam keadaan buruk do’a tidak akan didengar, Allah tidak mau didekati oleh orang kotor, percuma berbuat baik karena tidak akan diberi pahala, dan masih banyak lagi hembusan lain yang serupa yang membuat kita semakin menjauh saja dari Allah. Jurus "menunda-nunda" untuk memulai taubat akan dikeluarkan oleh syaitan, dengan berkata percuma meminta ampun selagi kotor karena tidak akan diampuni, nanti saja kalau sudah siap taubat baru Alllah akan mengampuninya, sehingga membuat kita sulit memulai.

Pada saat kita telah bertobat, hembusan syaitan akan tetap ada. Dalam keadaan tidak buruk pun akan selalu di hembuskan prasangka buruk kepada Allah. Jurus "kurang" terus akan dikeluarkan oleh syaitan, dengan mengatakan masih kurang bersih, kurang khusyu, kurang banyak, kurang lama dan seterusnya, sehingga dengan beban tersebut kita akan merasa berat, dan pada saat diikuti pun akan membuat menjadi berlebihan. Semua kesulitan tersebut akan membuat kita bingung, was-was, ragu, bahkan ketakutan yang semuanya itu memang keahlian syaitan. Jadi, sangatlah baik kalo kita rajin mencari bahan-bahan prasangka baik kepada Allah agar tidak mudah diperbudak oleh syaitan.

Tanamkan diingatan kita bahwa Allah tidak pernah menjauhi kita, sekali mendekat tidak akan pernah lagi menjauh, "hamba-Ku mengingat-Ku, Aku akan mengingatnya nanti". Allah tidak memberi ketentuan dimana ataupun sedang apa hambaNya tersebut,
Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat, Maha Tahu lagi Maha Kuasa, jadi sedang apa, dimana, bagaimanapun juga keadaan kita, Allah senantiasa mendengar, melihat, tahu serta berkuasa apapun atas kita. Seberapa kalipun dosa hambanya Allah akan mengampuninya terkecuali hambaNya tersebut sudah bosan meminta ampunan.

Prasangka baik kepada Allah adalah segalanya, dapat menjadikan kita tawadhu, sabar, bersyukur, besar hati, tenang, tentram, aman dan lain sebagainya yang tidak akan habis dituliskan.

Wassalammu'alaikum.