Salam

Pages

Minggu, 18 Juli 2010

Takwa pada Allah

Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Bertakwalah kamu kepada Allah di mana pun kamu berada, iringilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya dan pergaulilah semua manusia dengan budi pekerti yang baik.” (HR Tirmidzi. Ia berkata, “Hadits ini hasan. Dalam naskah lainnya dikatakan, hadits ini hasan shahih)

Pada hadits tersebut, makna takwallah (takwa kepada Allah) adalah membuat perisai antara dirinya dengan azab dan murka Allah, baik di dunia ataupun di akhirat. Dan perisai yang paling asasi adalah menegakkan tauhidullah.

Perintah untuk bertakwa ditujukan kepada 3 sasaran, yaitu:
1.Ditujukan kepada seluruh manusia, maka takwa di sini maknanya adalah menunaikan tauhid dan membersihkan dari syirik.
2.Ditujukan kepada kaum mukminin, maka takwa di sini maknanya adalah melaksanakan ketaatan kepada Allah berdasarkan petunjuk Allah dan meninggalkan kemaksiatan kepada Allah berdasarkan petunjuk Allah.
3.Ditujukan kepada seseorang yang sudah bertakwa, maka perintah takwa di sini maknanya adalah perintah untuk melestarikan ketakwaannya.

Ruang lingkup Takwallah meliputi seluruh tempat dan waktu, artinya di manapun dan kapan pun berada serta dalam kondisi apapun terkena kewajiban takwallah.

Takwa sudah jelas berarti menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. So, segala perintah dan larangan Allah wajib kita jalankan donk. Tidak hanya berkaitan dengan ibadah, tapi seluruh aktivitas kita di dunia adalah wujud menjalankan perintah Allah itu, baik politik, ekonomi, pendidikan, muamalat, dan sebagainya. Dengan menjalankan perintah Allah dalam segala aspek kehidupan kita, maka kita akan mendapatkan kemuliaan. Yuk, ramai-ramai bertakwa pada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar