Met pagi,,sobat FUSI..
Kalo denger kata-kata ekonomi tuh,,bawaannya pusing..
Apaligi tu kalo nyangkut istilah-istilah gak jelas dari mana datengnya..
Hm,,supaya sobat FUSI tau,,lanjutin bacanya ya..
Ini ada beberapa istilah ekonomi yang biasa di denger ato ada di media-media..
^_^
Hot Money
Hot money (uang panas) adalah modal asing yang mudah datang sekaligus gampang pergi, tergantung isi kepala si pemilik uang.
Uang panas selalu berburu keuntungan jangka pendek, di mana saja, kapan saja dan lewat instrumen apa saja: termasuk saham, surat-surat utang jangka pendek, hingga valuta asing. Investor jenis itu tak peduli, apakah ulah mereka akan membuat perekonomian suatu negara baik atau buruk, mengilap atau terpuruk.
Ideologi modal semacam itu cuma satu: untung sebesar-besarnya, rugi sekecil-kecilnya. Dia kerap disebut modal spekulatif.
The Fed
Sebuatan untuk Federal Reserve, bank central Amerika Serikat
Banyak orang yang menganggap bahwa The Fed merupakan lembaga keuangan Amerika, padahal The Fed merupakan sekelompok pengusaha swasta (yahudi) yang memiliki hak untuk mencetak uang, The Fed sangat tidak ingin bila masyarakat amerika menggunakan emas dan uang yang dijamin emas sehingga The Fed selalu berusaha mengatur kebijakan negara agar masyarakat mau menggunakan “seolah-olah uang” yang mereka cetak tanpa di back-up oleh emas. Sedangkan emas masyarakat dikuasai oleh The Fed sendiri.
Transaksi Derivatif (turunan)
Transaksi ini adalah transaksi-transaksi spekulatif atas turunan dari komoditi-komiditi riel. Contohnya adalah saham yang merupakan turunan dari asset-asset riel perusahaan, surat-surat berharga yang juga merupakan derivatif dari asset-aseet riel yang dijaminkan, termasuk juga "fiat money" (uang kertas) yang merupakan derivatif dari cadangan emas suatu negara.
Reksadana
Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Portofolio
Dalam dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi manajemen risiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset, risiko tertentu dapat dikurangi.
Obligasi
adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun. Misalnya saja pada Obligasi pemerintah Amerika yang disebut "U.S. Treasury securities" diterbitkan untuk masa jatuh tempo 10 tahun atau lebih. Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun disebut "surat utang" dan utang di bawah 1 tahun disebut "Surat Perbendaharaan. Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang di bawah 1 tahun yang diterbitkan pemerintah disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN).
Sukuk
Ini adalah istilah dalam bahasa Arab yang digunakan untuk obligasi yang berdasarkan prinsip syariah. Sukuk dapat pula diartikan dengan Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas:
1. kepemilikan aset berwujud tertentu;
2. nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu; atau
3. kepemilikan atas aset proyek tertentu atau aktivitas investasi tertentu.
Bailout
Dalam istilah ekonomi dan keuangan digunakan untuk menjelaskan situasi dimana sebuah entitas yang bangkrut atau hampir bangkrut, seperti perusahaan atau sebuah bank diberikan suatu injeksi dana segar yang likuid, dalam rangka untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Seringkali bailout dilakukan oleh pihak pemerintah atau konsorsium beberapa investor yang akan memintaperan kendali pada entitas tersebut sebagai timbal balik untuk dana yang disuntikkan.
Semoga dengan mengetahui istilah tersebut,,kita semakin tercerahkan dan nggak jadi orang "GAPEK" [baca: Gagap ekonomi]..
Bye..
:)
Selasa, 31 Agustus 2010
Sabtu, 21 Agustus 2010
Shalat Tarawih
Hai..
Akhi dan ukhti yang sedang berpuasa,,selamat menjalankan ibadah puasa yach..
Pastinya udah tau semua kan kalo di bulan yang mulia ini adalah kesempatan berharga bagi orang-orang yang beriman untuk menambah amalan-amalan utama. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa mendirikan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampunilah dosanya yang telah lalu" (Muttafaq 'Alaih).
Termasuk dari mendirikan (Bulan Ramadhan) adalah shalat tarawih yang merupakan sunnah yang ditetapkan. Maka peliharalah shalat tarawih bersama imam sampai selesai. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang yang shalat bersama imam hingga ia selesai, maka akan dituliskan baginya pahala shalat malam" (H.R Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)
Semoga Allah memberi hidayah pada sebagian orang yang menyia-nyiakan shalat tarawih, dan barangkali ia shalat dua rakaat lalu berpaling, seakan-akan dengan perbuatannya tersebut ia kikir pada dirinya sendiri dengan pahala. So, manfaatkanlah bulan yang agung ini, hari-harimu adalah terbatas, bersegeralah sebelum datangnya sesuatu yang menghancurkan kelezatan dan memisahkan dari teman (maksudnya kematian).
Syaikh Nawaf bin 'Ubaid Ar-Ra'uji
Akhi dan ukhti yang sedang berpuasa,,selamat menjalankan ibadah puasa yach..
Pastinya udah tau semua kan kalo di bulan yang mulia ini adalah kesempatan berharga bagi orang-orang yang beriman untuk menambah amalan-amalan utama. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa mendirikan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, maka akan diampunilah dosanya yang telah lalu" (Muttafaq 'Alaih).
Termasuk dari mendirikan (Bulan Ramadhan) adalah shalat tarawih yang merupakan sunnah yang ditetapkan. Maka peliharalah shalat tarawih bersama imam sampai selesai. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seseorang yang shalat bersama imam hingga ia selesai, maka akan dituliskan baginya pahala shalat malam" (H.R Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)
Semoga Allah memberi hidayah pada sebagian orang yang menyia-nyiakan shalat tarawih, dan barangkali ia shalat dua rakaat lalu berpaling, seakan-akan dengan perbuatannya tersebut ia kikir pada dirinya sendiri dengan pahala. So, manfaatkanlah bulan yang agung ini, hari-harimu adalah terbatas, bersegeralah sebelum datangnya sesuatu yang menghancurkan kelezatan dan memisahkan dari teman (maksudnya kematian).
Syaikh Nawaf bin 'Ubaid Ar-Ra'uji
Jumat, 13 Agustus 2010
Pesona Cinta Aisyah
Cinta bukanlah milik anak manusia, namun anugerah dari Rabb alam semesta.
Siapa yang dapat mencegah, bila cinta Rasulullah tertambat pada seorang wanita jelita, shalihah, 'alimah, faqihah, yang tertulis namanya di sepanjang perjalanan sejarah manusia.
Dialah 'Aisyah bintu Abi Bakr 'Abdillah bin Abi Quhafah 'Utsman bin 'Amir bin 'Amr bin Ka'b bin Sa'd bin Taim bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay al-Qurasyiyyah at-Taimiyyah al-Makkiyyah radhiallahu 'anha.
Dia seorang wanita yang cantik dan berkulit putih sehingga mendapat sebutan al-Humaira'.
Ibunya bernama Ummu Ruman bintu 'Amir bin 'Uwaimir bin 'Abdi Syams bin 'Attab bin Udzainah al-Kinaniyyah.
Dia lahir ketika cahaya Islam telah memancar, sekitar delapan tahun sebelum hijrah.
Dihabiskan masa kanak-kanaknya dalam asuhan sang ayah, kekasih Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang sahabat yang mulia, Abu Bakr ash-Shiddiq radhiallahu 'anhu.
=>UNTUK PARA AISYAH " SLAMAT BERJUANG MENUJU PESONA CINTA AISYAH..!!<= ^_^
Siapa yang dapat mencegah, bila cinta Rasulullah tertambat pada seorang wanita jelita, shalihah, 'alimah, faqihah, yang tertulis namanya di sepanjang perjalanan sejarah manusia.
Dialah 'Aisyah bintu Abi Bakr 'Abdillah bin Abi Quhafah 'Utsman bin 'Amir bin 'Amr bin Ka'b bin Sa'd bin Taim bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay al-Qurasyiyyah at-Taimiyyah al-Makkiyyah radhiallahu 'anha.
Dia seorang wanita yang cantik dan berkulit putih sehingga mendapat sebutan al-Humaira'.
Ibunya bernama Ummu Ruman bintu 'Amir bin 'Uwaimir bin 'Abdi Syams bin 'Attab bin Udzainah al-Kinaniyyah.
Dia lahir ketika cahaya Islam telah memancar, sekitar delapan tahun sebelum hijrah.
Dihabiskan masa kanak-kanaknya dalam asuhan sang ayah, kekasih Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang sahabat yang mulia, Abu Bakr ash-Shiddiq radhiallahu 'anhu.
=>UNTUK PARA AISYAH " SLAMAT BERJUANG MENUJU PESONA CINTA AISYAH..!!<= ^_^
Ramadhan Tanpa KHILAFAH
Kemarin dapet kiriman tulisan dari BKLDK Link via Facebook. Judulnya Ramadhan Tanpa Khilafah. Isinya TOP ABIZ. Kalo abis baca ini nggak sadar pentingnya KHILAFAH, berarti ... Yach, tebak sendiri ja.
Mau tau isinya apa? Nih, dibaca ja.
Ramadhan Tanpa Khilafah
Seandainya Khilafah ada, kita tidak hanya menangis saat berdoa di malam lailatul Qadar yang sepi, sementara kita membiarkan tangis pilu jutaan anak yatim, para wanita tua yang kehilangan sanak saudaranya akibat kebuasan penjajah.
Bayangkan seandainya Khilafah masih ada, maka menjelang awal ramadhan kemarin Kholifah dengan sangat serius mempersiapkan upaya pemantauan hilal (bulan), sebagaimana yang diperintahkan Rosulullah SAW. Kholifah akan mengerahkan ulama, ahli falaq, pakar astronomi di berbagai kawasan negeri Khilafah mulai dari Maroko sampai Marauke. Teknologi pun dipersiapkan untuk membantu, siaran langsung dari berbagai kawasan pemantauan dari seluruh dunia dilakukan seperti siaran langsung sepak bola di era Jahiliyah. Kemungkinan detik-detik terlihatnya hilal bisa disaksikan oleh kaum muslimin di seluruh dunia.
Setelah hilal terlihat, Kholifah segera mengumumkan masuknya 1 Ramadhan. Atau bulan sya’ban digenapkan 30 hari kalau belum terlihat. Siaran langsung pidato Kholifah dipancarkan secara langsung televisi ataupun radio Departemen I’lami (informasi negara) dari pusat kota negara Khilafah yang akan disaksikan dan didengarkan via satelit oleh hampir 1,5 milyar umat Islam negara Khilafah berbagai penjuru dunia. Dengan kecanggihan sains dan teknologi ini tidak ada kendala untuk menyampaikan pesan penting ini dengan cepat dan akurat di seluruh dunia.
Umat Islam menyambutnya dengan riang gembira, merekapun shaum pada hari yang sama: 1 ramadhan yang sama. Meskipun terjadi perbedaan pendapat tentang bagaimana menentukan awal dan akhir ramadhan, tapi perintah Imam yang wajib ditaati telah melebur semua itu: “amrul Imam yarfa’ul khilaf” (perintah Imam/Kholifah menghilangkan perbedaan). Semuanya taat kepada perintah Kholifah , ketaatan yang diperintahkan Allah SWT dan Rosulnya.
Di malam 1 Ramadhan setelah sholat maghrib Kholifah pun kemudian berpidato sebagaimana Rosulullah Saw berpidato yang juga diikuti oleh Kholifah Umar bin Khoththob ra , yang intinya mengingatkan kaum muslimin tentang keutaman bulan ramadhan: pahala yang dilipatgandakan, bulan kesabaran, bulan pertolongan Allah kepada hamba-Nya, bulan ampunan (syahrul maghfirah). Kholifah mendorong umat Islam untuk melaksanakan amalan wajib di bulan ramadhan dan memperbanyak amalan sunnah: membaca Al Qur’an, sholat tarawih, memperbanyak shodaqoh, menuntut ilmu dan lainya. Rakyat Daulah Khilafah pun dengan khusuk mendengar nesahat Kholifah. Pidato yang bukan basa-basi dari pemimpin hipokrit. Setelah itu dilanjutkan dengan sholat berjama’ah bersama dengan Kholifah sebagai imamnya.
Seandainya Khilafah ada, bulan ramadhan ini tidak akan kita isi hanya dengan menahan lapar dan haus, membaca Al Qur’an atau sholat tarawih bersama. Tapi juga berperang di jalan Allah SWT (jihad fi Sabilillah). Sebagaimana Rosulullah saw pada bulan Ramadhan memobilisasi umat Islam untuk berjihad dalam perang Badar dan Fathul Makkah. Pada bulan ini Kholifah akan mengkomandokan kita umat Islam di seluruh penjuru dunia, tentara-tentara Islam yang terlatih, untuk bersiap-siap membebaskan negeri-negeri Islam yang masih dijajah oleh negara-negera imperialis.
Kita bersama jutaan tentara-tentara Islam yang terlatih yang terdiri dari berbagai bangsa, bermacam ras dan warna kulit, dari berbagai benua, bergerak bersama-sama dibawah komando Kholifah ke Palestina, Irak, dan Afghanistan dan Pakistan. Mengisi ramadhan kita dengan salah satu amalan yang paling mulia yakni jihad fi sabilillah tanpa bisa dihalangi oleh nasionalisme yang membelengu atau PBB yang menipu.
Kita tidak hanya diam khusuk disudut-sudut masjid, sementara saudara-saudara kita di Jalur Gaza menangis karena lapar akibat embargo Zionis Yahudi. Kita tidak hanya menangis saat berdoa di malam lailatul Qadar yang sepi, sementara kita membiarkan tangis pilu jutaan anak yatim, para wanita tua yang kehilangan sanak saudaranya. Tangis menyaat hati yang terdengar sangat jelas, akibat kebrutalan tentara kafir penjajah di Irak dan Afghanistan. Ramadhan ini juga akan kita isi dengan keringat dan darah yang tertumpah di medan perang, untuk membebaskan saudara-saudara kita yang tertindas.
Seandainya Khilafah ada, kita tidak akan melalui hari-hari kita di bulan ramadhan dengan penuh kemunafikan dan dosa. Kita tidak melaluinya dengan makanan berbuka yang berlebihan di ruang-ruang AC yang nyaman.Sementara banyak saudara-saudara kita yang terpaksa menahan lapar yang perih karena kemiskinan di kolong jembatan dan gubuk tak layak. Kholifah tidak sekedar mendorong untuk memperbanyak shodaqoh di bulan ramadhan terhadap orang miskin. Shodaqoh tentu berpahala dan membantu tapi tidak menyelesaikan kemiskinan secara tuntas. Yang dilakukan Kholifah adalah tindakan nyata untuk menghentikan sistem yang memiskinkan rakyat, yaitu sistem kapitalis. Menggantinya dengan kebijakan ekonomi negara yang mensejahtrakan.
Kholifah akan menerapkan ekonomi syariah yang akan menghentikan praktik-praktik ekonomi kapitalis yang membunuh rakyat dan menjadi jalan perampokan terhadap kekayaan negara. Kebijakan privatisasi, pengurangan subsidi, hutang luar negeri akan dihentikan. Praktik perbankan ribawi, saham yang spekulatif, mata uang kertas yang bersandarkan pada dolar, yang menjadi penyebab utama ketidakstabilan ekonomi akan dihentikan. Berdasarkan ekonomi syariah negara membuka dengan luas ekonomi riil yang menggerakan lapangan kerja. Menjamin kebutuhan pokok tiap individu rakyat (sandang,pangan, dan papan), dan menjamin pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat.
Seandainya Khilafah ada, ramadhan tidak akan kita lalui dengan sikap yang hiporkrit. Berulang-ulang penceramah menyatakan bulan ramadhan adalah bulan ketaqwaan, tapi didepan mata kita kemaksiatan terus berlangsung . Berulang-ulang dikatakan bulan ramadhan adalah bulan turunnya Al Qur’an yang harus kita jadikan pedoman hidup, sementara Al Qur’an sesungguhnya kita campakkan , karena kita tidak menerapkan hokum-hukum al Qur’an dalam seluruh aspek kehidupan kita. Pernyataan berulang al Qur’an sebagai ‘hudallinnas (petunjuk manusia), hudallil muttaqin (petunjuk bagi orang yang bertaqwa), menjadi semacam retorika yang tidak ada dalam realitanya.
Inilah yang pernah dikhawatirkan oleh Rosullah saw, terjadi pada ummatnya. Sebagaimana firman Allah Swt. Berkatalah Rasul, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran ini sebagai sesuatu yang diabaikan." (QS al-Furqan [25]: 30).
Rasulullah saw. mengadukan perilaku kaumnya yang menjadikan al-Quran sebagai mahjûr[an]. Mahjûr[an] merupakan bentuk maf‘ûl, berasal dari al-hujr, yakni kata-kata keji dan kotor. Bisa juga berasal dari al-hajr yakni at-tark (meninggalkan, mengabaikan, atau tidak mempedulikan). Jadi, mahjûr[an] berarti matrûk[an] (yang ditinggalkan, diabaikan, atau tidak dipedulikan).
Banyak sikap dan perilaku yang oleh para mufasir dikategori hajr al-Qur’ân (meninggalkan atau mengabaikan al-Quran). Di antaranya adalah menolak untuk mengimani dan membenarkannya; tidak mentadaburi dan memahaminya; tidak mengamalkan dan mematuhi perintah dan larangannya; berpaling darinya. Dengan adanya Khilafah, hal itu tentu tidak akan terjadi. Sebab Khilafah akan menjadikan syariah Islam menjadi hokum resmi negara yang wajib diterapkan dalam segala aspek kehidupan . Dengan demikian Al Qur’an dan as Sunnah benar-benar menjadi pedoman hidup kita.
Mau tau isinya apa? Nih, dibaca ja.
Ramadhan Tanpa Khilafah
Seandainya Khilafah ada, kita tidak hanya menangis saat berdoa di malam lailatul Qadar yang sepi, sementara kita membiarkan tangis pilu jutaan anak yatim, para wanita tua yang kehilangan sanak saudaranya akibat kebuasan penjajah.
Bayangkan seandainya Khilafah masih ada, maka menjelang awal ramadhan kemarin Kholifah dengan sangat serius mempersiapkan upaya pemantauan hilal (bulan), sebagaimana yang diperintahkan Rosulullah SAW. Kholifah akan mengerahkan ulama, ahli falaq, pakar astronomi di berbagai kawasan negeri Khilafah mulai dari Maroko sampai Marauke. Teknologi pun dipersiapkan untuk membantu, siaran langsung dari berbagai kawasan pemantauan dari seluruh dunia dilakukan seperti siaran langsung sepak bola di era Jahiliyah. Kemungkinan detik-detik terlihatnya hilal bisa disaksikan oleh kaum muslimin di seluruh dunia.
Setelah hilal terlihat, Kholifah segera mengumumkan masuknya 1 Ramadhan. Atau bulan sya’ban digenapkan 30 hari kalau belum terlihat. Siaran langsung pidato Kholifah dipancarkan secara langsung televisi ataupun radio Departemen I’lami (informasi negara) dari pusat kota negara Khilafah yang akan disaksikan dan didengarkan via satelit oleh hampir 1,5 milyar umat Islam negara Khilafah berbagai penjuru dunia. Dengan kecanggihan sains dan teknologi ini tidak ada kendala untuk menyampaikan pesan penting ini dengan cepat dan akurat di seluruh dunia.
Umat Islam menyambutnya dengan riang gembira, merekapun shaum pada hari yang sama: 1 ramadhan yang sama. Meskipun terjadi perbedaan pendapat tentang bagaimana menentukan awal dan akhir ramadhan, tapi perintah Imam yang wajib ditaati telah melebur semua itu: “amrul Imam yarfa’ul khilaf” (perintah Imam/Kholifah menghilangkan perbedaan). Semuanya taat kepada perintah Kholifah , ketaatan yang diperintahkan Allah SWT dan Rosulnya.
Di malam 1 Ramadhan setelah sholat maghrib Kholifah pun kemudian berpidato sebagaimana Rosulullah Saw berpidato yang juga diikuti oleh Kholifah Umar bin Khoththob ra , yang intinya mengingatkan kaum muslimin tentang keutaman bulan ramadhan: pahala yang dilipatgandakan, bulan kesabaran, bulan pertolongan Allah kepada hamba-Nya, bulan ampunan (syahrul maghfirah). Kholifah mendorong umat Islam untuk melaksanakan amalan wajib di bulan ramadhan dan memperbanyak amalan sunnah: membaca Al Qur’an, sholat tarawih, memperbanyak shodaqoh, menuntut ilmu dan lainya. Rakyat Daulah Khilafah pun dengan khusuk mendengar nesahat Kholifah. Pidato yang bukan basa-basi dari pemimpin hipokrit. Setelah itu dilanjutkan dengan sholat berjama’ah bersama dengan Kholifah sebagai imamnya.
Seandainya Khilafah ada, bulan ramadhan ini tidak akan kita isi hanya dengan menahan lapar dan haus, membaca Al Qur’an atau sholat tarawih bersama. Tapi juga berperang di jalan Allah SWT (jihad fi Sabilillah). Sebagaimana Rosulullah saw pada bulan Ramadhan memobilisasi umat Islam untuk berjihad dalam perang Badar dan Fathul Makkah. Pada bulan ini Kholifah akan mengkomandokan kita umat Islam di seluruh penjuru dunia, tentara-tentara Islam yang terlatih, untuk bersiap-siap membebaskan negeri-negeri Islam yang masih dijajah oleh negara-negera imperialis.
Kita bersama jutaan tentara-tentara Islam yang terlatih yang terdiri dari berbagai bangsa, bermacam ras dan warna kulit, dari berbagai benua, bergerak bersama-sama dibawah komando Kholifah ke Palestina, Irak, dan Afghanistan dan Pakistan. Mengisi ramadhan kita dengan salah satu amalan yang paling mulia yakni jihad fi sabilillah tanpa bisa dihalangi oleh nasionalisme yang membelengu atau PBB yang menipu.
Kita tidak hanya diam khusuk disudut-sudut masjid, sementara saudara-saudara kita di Jalur Gaza menangis karena lapar akibat embargo Zionis Yahudi. Kita tidak hanya menangis saat berdoa di malam lailatul Qadar yang sepi, sementara kita membiarkan tangis pilu jutaan anak yatim, para wanita tua yang kehilangan sanak saudaranya. Tangis menyaat hati yang terdengar sangat jelas, akibat kebrutalan tentara kafir penjajah di Irak dan Afghanistan. Ramadhan ini juga akan kita isi dengan keringat dan darah yang tertumpah di medan perang, untuk membebaskan saudara-saudara kita yang tertindas.
Seandainya Khilafah ada, kita tidak akan melalui hari-hari kita di bulan ramadhan dengan penuh kemunafikan dan dosa. Kita tidak melaluinya dengan makanan berbuka yang berlebihan di ruang-ruang AC yang nyaman.Sementara banyak saudara-saudara kita yang terpaksa menahan lapar yang perih karena kemiskinan di kolong jembatan dan gubuk tak layak. Kholifah tidak sekedar mendorong untuk memperbanyak shodaqoh di bulan ramadhan terhadap orang miskin. Shodaqoh tentu berpahala dan membantu tapi tidak menyelesaikan kemiskinan secara tuntas. Yang dilakukan Kholifah adalah tindakan nyata untuk menghentikan sistem yang memiskinkan rakyat, yaitu sistem kapitalis. Menggantinya dengan kebijakan ekonomi negara yang mensejahtrakan.
Kholifah akan menerapkan ekonomi syariah yang akan menghentikan praktik-praktik ekonomi kapitalis yang membunuh rakyat dan menjadi jalan perampokan terhadap kekayaan negara. Kebijakan privatisasi, pengurangan subsidi, hutang luar negeri akan dihentikan. Praktik perbankan ribawi, saham yang spekulatif, mata uang kertas yang bersandarkan pada dolar, yang menjadi penyebab utama ketidakstabilan ekonomi akan dihentikan. Berdasarkan ekonomi syariah negara membuka dengan luas ekonomi riil yang menggerakan lapangan kerja. Menjamin kebutuhan pokok tiap individu rakyat (sandang,pangan, dan papan), dan menjamin pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat.
Seandainya Khilafah ada, ramadhan tidak akan kita lalui dengan sikap yang hiporkrit. Berulang-ulang penceramah menyatakan bulan ramadhan adalah bulan ketaqwaan, tapi didepan mata kita kemaksiatan terus berlangsung . Berulang-ulang dikatakan bulan ramadhan adalah bulan turunnya Al Qur’an yang harus kita jadikan pedoman hidup, sementara Al Qur’an sesungguhnya kita campakkan , karena kita tidak menerapkan hokum-hukum al Qur’an dalam seluruh aspek kehidupan kita. Pernyataan berulang al Qur’an sebagai ‘hudallinnas (petunjuk manusia), hudallil muttaqin (petunjuk bagi orang yang bertaqwa), menjadi semacam retorika yang tidak ada dalam realitanya.
Inilah yang pernah dikhawatirkan oleh Rosullah saw, terjadi pada ummatnya. Sebagaimana firman Allah Swt. Berkatalah Rasul, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran ini sebagai sesuatu yang diabaikan." (QS al-Furqan [25]: 30).
Rasulullah saw. mengadukan perilaku kaumnya yang menjadikan al-Quran sebagai mahjûr[an]. Mahjûr[an] merupakan bentuk maf‘ûl, berasal dari al-hujr, yakni kata-kata keji dan kotor. Bisa juga berasal dari al-hajr yakni at-tark (meninggalkan, mengabaikan, atau tidak mempedulikan). Jadi, mahjûr[an] berarti matrûk[an] (yang ditinggalkan, diabaikan, atau tidak dipedulikan).
Banyak sikap dan perilaku yang oleh para mufasir dikategori hajr al-Qur’ân (meninggalkan atau mengabaikan al-Quran). Di antaranya adalah menolak untuk mengimani dan membenarkannya; tidak mentadaburi dan memahaminya; tidak mengamalkan dan mematuhi perintah dan larangannya; berpaling darinya. Dengan adanya Khilafah, hal itu tentu tidak akan terjadi. Sebab Khilafah akan menjadikan syariah Islam menjadi hokum resmi negara yang wajib diterapkan dalam segala aspek kehidupan . Dengan demikian Al Qur’an dan as Sunnah benar-benar menjadi pedoman hidup kita.
Langganan:
Postingan (Atom)