Salam

Pages

Kamis, 06 Januari 2011

Ayo, Siap Jadi Ibu!


Hari gini ngomongin jadi ibu? Nggak salah nih? Ups, jangan protes dulu, sobat Mossi! Biar kamu-kamu masih pada sekolah atawa kuliah, kalian kan juga calon-calon ibu. So, nggak ada salahnya kita geber trik-trik gimana agar menjadi ibu idaman. Setuju nggak setuju, harus!

Fitrah Wanita

Kebanyakan kamu-kamu pasti belom kepikiran soal gimana jadi ibu. Ah, ntar aja. masih jauuuuh. Sekolah juga belom beres, boro-boro nyiapin diri jadi ibu. Kawin juga belom. Begitu mungkin alasan kamu. Yah, wajar sih, soalnya meski kamu-kamu pada berjenis kelamin perempuan, mungkin nggak pernah kepikiran untuk mempersiapkan masa depanmu yang sangat jelas: jadi ibu.

Yang kebayang paling-paling bagaimana mempersiapkan diri untuk meraih 'masa depan duniawi' setelah beres sekolah or kuliah. Misal bagaimana kalau jadi dokter, guru, kerja di perusahaan, dll, dst. Kalaupun mengarah ke 'lebih dewasa', paling yang kebayang cuma gimana enaknya khitbah plus nikah doang. Bisa dihitung dengan jari remaja yang serius bicara soal persiapan menjadi ibu. Bahkan yang udah merid sekalipun, nggak sedikit yang nggak siap jadi ibu. Lho, kok? Iya, lihat aja di sekeliling kamu, gadis-gadis bukan perawan yang merid gara-gara 'kecelakaan', mereka rata-rata nggak siap jadi ibu. Kawinnya sih mau, tapi nggak dilandasi ilmu. Kasihan kan anak yang dilahirkannya. Mau jadi apa coba? Bisa salah asuhan deh!

Emang, mungkin kamu bakal mengatakan bahwa menjadi ibu itu kan alami. So, nggak perlu persiapan ntar juga bisa sendiri. Yess, emang betul bahwa menjadi ibu itu adalah hal yang alami bagi wanita. Istilahnya, udah fitrah wanita ketika dia dewasa kelak, lalu menikah dan punya anak maka otomatis akan menyandang status sebagai ibu. Sebab Allah Swt memberikan kelebihan pada wanita dengan kemampuan untuk hamil, melahirkan, menyusui dan mendidik anak.

'Membesarkan' anak, dalam arti bertambah berat cada dan tinggi badannya mungkin hal yang mudah. Asal dikasih makan tiap hari, secara alami bayi akan tumbuh jadi kanak-kanak, beranjak ABG, remaja lalu dewasa. Beda ama 'mendidik' anak, yakni bagaimana membentuk generasi yang cerdas, sehat, dan takwa, ini bukan hal yang gampang. Nggak cukup mengandalkan naluri semata, tapi juga kudu dilandasi ilmu. Catet!

Bekal Jadi Ibu

Ingat Girl, menjadi ibu di zaman sekarang nggak cukup jadi sembarang ibu, tapi kudu bisa menjadi ibu dambaan umat. Apalagi tuh? Maksudnya, jadi ibu yang mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas gitu loh. Tahu kan, saat ini sedang krisis SDM yang bermutu. Buktinya, di antara kawan-kawan kamu malah lebh suka tawuran dibanding belajar, lebih suka ngedugem dibanding ngaji, lebih banyak yang bercita-cita jadi artis dibanding jadi guru dll.

So, masyarakat ini butuh banget para calon ibu yang mampu mendidik anaknya menjadi generasi yang bermutu: cerdas, sehat, saleh dan takwa yang memiliki kepribadian yang kuat hingga mampu membawa masyarakat menuju kesejahteraan. Amin (Eh...jadi seirus gini). Untuk itu calon ibu kudu mempersiapkan diri sejak dini. Yah, sejak usia kamu-kamu ini nih. Siapa tahu bentar lagi ada yang melamar he..he.. Kalau nyiapinnya pas udah merid, ntar instan alias jadi ibu karbitan dong.

Yang pasti, sebagai calon ibu bermutu, kamu kudu bekali diri dengan aqidah Islam yang kokoh plus syakhsiyah Islamiyah yang tinggi. Iya dong, seorang ibu kan kudu bisa mengarahkan anaknya dengan keimanan sejak kecil, mencegah kesyirikan dan mengajarkan kepatuhan pada Allah Swt. Nah, kalo iman kamu sendiri cetek, gimana mau nuntut anak jadi sholeh dan sholehah? Mimpi kali ye...

Makanya, sedari sekarang kamu rajin ngaji. Bukan hanya membaca Al-Qur'an, tapi tambah deh tsaqofah Islam kamu. Termasuk yang terkait dengan kewajiban-kewajiban sebagai ibu atau hukum-hukum pengasuhan anak. Misal gimana Islam menganjurkan ibu menyusui selama 2 tahun, mengajarkan anak sholat, memisahkan tempat tidurnya, dan seterusnya.

Selain itu, kamu juga belajar menjadi orang yang penyayang dan lemah lembut, serta bertutur kata yang baik, khususnya ama anak kecil. Iya dong, anak kecil itu kan masih rapuh dan tak berdaya, jadi butuh banget kehangatan dan rasa aman. Kalo kamunya biasa emosi, galak dan berkata kasar, apa jadinya tuh anak? Makanya, coba deh kamu belajar mengendalikan emosi. Latihannya gampang, praktekkan aja ke adik atau anak tetangga. Sebab kata ortu nih, kita harus mendidik anak dengan hati.

Bekali pula dirimu dengan ilmu-ilmu tentang pendidikan anak. Misal gimana mengajarkan kemandirian anak, merangsang kecerdasannya, menghadapi perilaku anak yang 'nggak wajar, dll, dsb. Yakin deh, ilmu-ilmu gini buanyak banget kudu kamu pelajari dan tentunya banyak pula manfaatnya.

Satu lagi, seorang ibu juga kudu memiliki kesadaran bahwa anak adalah amanah Allah Swt. Allah kelak akan memintai pertanggungjawaban, apakah si anak diarahkan dengan baik atau tidak. Ibu juga kudu sadar bahwa anak itu aset bagi bangsa. Maju nggaknya bangsa di masa mendatang, tergantung gimana pendidikan yang diberikan ibu pada si kecil saat ini. Jangan berpikir semata-mata bahwa anak itu adalah aset bagi keluarga, karena ntar kalo udah gede bakal membalas jasa baik ortu, bisa merawat ortu dan mendatangkan uang. Weleh, ini mah pola pikir khas kapitalisme yang memandang segala sesuatu dari sudut pandang materi. Ini pandangan sesat, jangan denger deh.

Bangga Jadi Calon Ibu

Ibu adalah sosok yang sangat dimuliakan dalam Islam. Sampai-sampai Rasulullah bersabda 'Surga berada di telapak kaki ibu.' Coba, mana ada di telapak kaki kamu surga? Ada juga sepatu atawa sandal jepit yang dekil dan mungkin bau. Hi..hi hi..!

Tapi, Rasulullah justru menjunjung tinggi ibu sampai-sampai di bawah telapak kakinya diibaratkan sebagai surga, tempat dengan segala keindahan yang kekal abadi. Makanya, kamu yang dilahirkan sebagai kaum hawa kudu bangga dong manjadi calon-calon ibu. So, nggak ada salahnya kalo sejak dini kamu menyiapkan diri kan? Kamu bisa menggali pengalaman sekaligus menyelami dunia ibu pada ibumu. Toh dengan begitu akan menambah kedekatanmu dengannya. Oke deh, jangan malu-malu menyiapkan diri jadi ibu ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar