Salam

Pages

Sabtu, 25 September 2010

Benteng

Suatu saat Rasulullah saw. bersabda:
Shaum itu adalah benteng (junnah). Maka dari itu, orang yang sedang shaum hendaknya tidak berkata jorok dan tidak bertindak bodoh. Apabila ada pihak yang memeranginya atau mengejeknya maka katakanlah kepadanya, "Aku sedang berpuasa!" (HR al-Bukhari dan Muslim).

Junnah artinya penjaga (wiqayah) dan penutup (satrah) dari keterjerumusan seseorang ke dalam kemaksiatan yang menyebabkan pelakunya masuk neraka.

Hal ini menegaskan bahwa shaum (puasa) merupakan benteng yang bersifat individual.

Dalam hadis lain juga jelas mengisyaratkan puasa sebagai benteng 'nafsu dan syahwat individual'.
Barangsiapa yang sudah mampu, hendaklah dia menikah karena menikah itu lebih bisa menundukkan pandangan. Barangsiapa yang tidak sanggup (menikah) maka hendaklah dia berpuasa karena puasa itu akan menjadi benteng (wija'[un]) baginya (HR al-Bukhari)

Jadi, kurang relevan bila untuk melindungi umat dari semua problematika umat dari sekadar mengandalkan shaum yang sifatnya individual.

Allah SWT bukan hanya mensyariatkan shaum sebagai benteng individual, melainkan juga mensyariatkan kepemimpinan umat (Imamah, Khilafah) sebagai benteng masyarakat secara keseluruhan.

Berkaitan dengan masalah ini, junjungan kita Muhammad saw. bersabda:
Sesungguhnya imam adalah benteng (junnah); orang-orang akan berperang mengikutinya dan berlindung dengannya. Maka dari itu, jika dia memerintah dengan berlandaskan takwa kepada Allah dan keadilan, maka dia akan mendapatkan pahala. Namun, jika dia berkata sebaliknya maka dia akan menanggung dosa (HR al-Bukhari dan Muslim).

Dari berbagai kitab hadis maupun syarahnya dapat dipahami bahwa istilah imam maksudnya sama dengan khilafah.

Sementara itu, meminjam penjelasan Imam as-Suyuthi, imam sebagai benteng berarti imam sebagai pelindung sehingga dapat mencegah musuh menyakiti kaum Muslim dan mencegah masyarakat saling menyakiti satu sama lain; juga memelihara kekayaan Islam.

Kenyataan bahwa imam/khalifah adalah benteng kaum Muslim ini dicatat dengan baik dalam sejarah Islam.

Karenanya, benteng individual yang diraih Ramadhan selayaknya dijadikan modal untuk mewujudkan Kekhilafahan sebagai benteng umat Islam dalam kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar